Perempuan Dalam Kancah Dakwah: Studi Kasus Di Kecamatan Dolok, Padang Lawas Utara, Sumatera Utara
Sari
Tulisan ini menggambarkan peranpendakwah perempuan pada kegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat dengan nilai-nilai patriarki yang masih dominan. Dengan melakukan studi kasus di Kecamatan Dolok, Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, studi ini mengungkapkan bahwa meskipun jumlah pendakwah perempuan lebih banyak dari pendakwah laki-laki, peran mereka dalam melakukan public preaching sangat terbatas. Hal tersebut tidak terlepas dari konstruksi sosial budaya membangun labeling perempuan cenderung inferior dan di bawah kendali laki-laki atau suaminya supaya menjaga keteraturan sosial. Dengan persepsi demikian, para perempuan yang lulus dari sekolah agama pada akhirnya masuk pada ranah domestik sebagai ibu rumah tangga. Di ranah public preaching pendakwah laki-laki lebih banyak berperan karena status gender yang memungkinkan mereka berkegiatan lebih fleksibel. Sementara itu, pendakwah perempuan dapat berkontribusi memberikan ceramah pada acara-acara khusus kalangan perempuan. Selanjutnya, tulisan ini membahas keterkaitan minimnya peran perempuan dalam kancah dakwah dengan faktor sosial ekonomi dan penerimaan publik terhadap pendakwah perempuan.
This paper describes the role of women preachers in religious activities amid a society with still dominant patriarchal values. By conducting a case study in Dolok District, North Padang Lawas, North Sumatra, this study reveals that although female preachers are statistically more than its male counterparts, their role in public preaching is minimal. This is inseparable from the socio-cultural construction that builds the labeling of women as inferior and under the control of men or their husbands to maintain social order. With such perception, women who graduate from religious schools eventually enter the domestic sphere as housewives. In public preaching, male preachers are more favourable because of their gender status allows them to carry out flexible activities. Meanwhile, female preachers remain give da’wah at particular religious events for women. Furthermore, this paper discusses the relationship between the minimal role of women in the da'wah sphere with socio-economic factors and public acceptance of women preachers.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Alimuddin, Nurwahidah. “Konsep Dakwah
dalam Islam,” Jurnal Hunafa, Vol. 4, No. 1 (Maret 2007). Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1985), 61
Aziz, Moh. Ali.Ilmu Dakwah.Jakarta: kencana,
Agesna, W. (2018). Kedudukan Pemimpin
Perempuan Dalam Perspektif Hukum Islam. Al Imarah: Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam, 3(1), 122-132.
Badan Silaturahmi Pon-Pes (BSPP) Padang
Lawas Utara. Diperoleh pada 8 Desember 2021 pukul 14.00 WIB.
Beauvoir, Simone de. 2003. Second Sex: Fakta
dan Mitos. Surabaya: Pustaka Promothea.
Bahruddin, Moh. “Kedudukan Perempuan dalam
Perspektif Hukum Islam,”ejournal.radenintan.ac.id› index.php› asas› article› download, diakses pada 13 November 2020, pukul 07.45 WIB.
Fakih, Mansour. Analisis Gender dan
Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
Fadlan, “Islam, Feminisme, dan Konsep
Kesetaraan Gender Dalam Al-Qur’an”,dalam Jurnal Karsa, Vol. 19 (2), 2011.
Irma Juraida. “ Eksistensi dan Kontibusi Ulama
Perempuan di Kabupaten Aceh Barat (Suatu Analisis Praktek Sosial dari Bourdieu),” Jurnal Community, vol 3 No. 1 (April 2017).
Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi Cetakan ke-II
(Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset).
H. Abdullah Efendi, ketua MUI Kecamatan.
Diperoleh pada 7 Desember 2021 pukul 10.15 WIB
Hanapi, A. (2015). Peran perempuan dalam
islam. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 1(1), 15-28.
Madsen, Deborah L. 2000. Feminist Theory and
Literary Praktice. London: Pluto Press.
Mutawakkil, M. Hajir. (2014). “Keadilan Islam
dalam Persoalan Gender”. Jurnal Kalimah,
Vol.12, No.1: 67-89.
Purnama, Eddy dan Jalil, Husni at.al.
Persepsi Masyarakat Aceh Terhadap Ulama Perempuan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah,
Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
Syamsuddin AB. Pengantar Sosiologi Dakwah.
Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.
Syukur, Yanuardi. "The Rise of Female Ulama in
Indonesia: A Gender Perspective,” Journal RISEA (Riview of Islam in South Asia), Vol. 1, No. 1 (2018).
Soekanto, S & Sulistyowati. (2013). Sosiologi
Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tata Usaha (TU) Pondok Pesantren Darussalam
Parmeraan, diperoleh pada 7 Desember 2021 pukul 11. 25 WIB.
Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Jender
Perspektif al-Qur’an. Jakarta: Paramadina,2001.
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2014.
Teori Sosiologi Modern. Edisi ke-7 Jakarta: Kencana.
Soekarno. 2014. Sarinnah: Kewajiban Wanita
Dalam Perjuangan Republik Indonesia. Yogyakarta: Media Persindo dan Yayasan Bung Karno.
Sunarto, Kamanto. 2002. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zainuddin, Muslim. “Peran Ulama Perempuan di
Aceh, Studi Terhadap Kiprah Perempuan sebagai Ulama di Kabupaten Bireuen dan Aceh Besar”, Studi Gender Dan Islam Serta Perlindungan Anak 1 (1), 2012.
Zulpikar Ritonga, 2021 humas Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan Dolok. Diperoleh pada 7 Desember pukul 09.00 WIB.
DOI: https://doi.org/10.24198/aliansi.v0i0.41878
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional Terindeks Di:
Penerbit:
Pusat Studi Keamanan dan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Kampus FISIP Universitas Padjadjaran, Gedung D, Lt.2
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21, Jatinangor, Sumedang, Indonesia