PENERAPAN TEKNOLOGI METODE KANTONG DALAM BUDIDAYA RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii GUNA PENINGKATAN PRODUKSI

Nally YGF Erbabley, Dominggas M Kelabora, Martha Rettob

Sari


Tujuan pelaksanaan budidaya rumput laut adalah menghasilkan pembudidaya yang mandiri dan mampu berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar rumput laut. Dalam memproduksi rumput laut, kendala utama adalah pemangsaan oleh predator ikan sehingga berpengaruh terhadap jumlah produksi yang dihasilkan sehingga penerapan ipteks diperlukan untuk mengatasi kontinuitas produksi rumput laut yang dihasilkan mitra. Target khusus dan luaran dari kegiatan PPM ini adalah dapat mengatasi permasalahan produksi dengan menerapkan metode kantong dalam budidaya untuk menghindari pemangsaan oleh ikan, menggunakan bibit unggul dan menerapkan teknik pengeringan rumput laut yang baik. Metode pelaksanaan PPM untuk mengatasi permasalahan mitra adalah pendampingan berupa penyuluhan dan pelatihan. Hasil pendampingan kegiatan PPM, mitra diharapkan sebagai pembudidaya mandiri yang mampu melakukan budidaya rumput laut dan memiliki kepedulian dan tanggungjawab (sense of belonging) terhadap sumberdaya serta pelestarian sumberdaya yang ada, menghasilkan produk rumput laut yang berkualitas sesuai permintaan pasar dan menjadikan rumput laut sebagai salah satu komoditas andalan untuk meningkat pendapatan. Target luaran tersebut diharapkan mampu berdampak terhadap up-dating ipteks budidaya rumput laut bagi mitra, meningkatkan produktifitas mitra dalam budidaya rumput laut serta pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan produktifitas sumberdaya manusia maupun disersivikasi usaha. Luaran kegiatan ini berupa metode budidaya yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.


Kata Kunci


budidaya rumput laut; metode kantong; produksi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonimous. (1992). Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut. Puslitbang Perikanan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta.

Anonimous. (2004). Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Rumput laut. Puslitbang Perikanan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jakarta.

Aslan. L.M. (1998). Budidaya Rumput laut. Kanisius Yogyakarta.

Atmadja. (1996). Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang Oseanologi – LIPI, Jakarta.

Carte BK. (1996). Biomedical Potensial Of Marine Natural Products. Bioscience 46 : 271-286.

Indriani H & E. Sumiarsih. (1999). Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Rumput Laut. PT. Penebar Swadaya, Depok.

Jones AB. Preston, NP & Dennison WC. 2003. The Efficiency and Condition of Oyster and Macroalgae Used as Biological Filters of Shrimp Pond Effluent. Aquacultur 33 : 1-9.

Kadi A & Atmadja WS. 1988. Rumput Laut (Alga). Jenis, Reproduksi, Produksi, Budidaya dan Pasca Panen. Proyek Studi Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. LIPI Jakarta.

Lee TM., Chang, YC. & Lin, YH. 1999. Differences in Physyologycal Responses Between Winter and Summer (Gracillaria) Tenuistipitaa to Varying Temperatur. Bot. Bull. Acad. Sin 49:93 – 100.

Nasution MH. (2005). Patogenitas Beberapa Isolat Bakteri Terhadap Rumput Laut Kappaphycus alvarezii di Desa Bantenan-Tumbak Kecamatan Belang Provinsi Sulawesi Utara. Program Pasca sarjana IPB Bogor.

Nontji A. (1987). Fotosintesis dan Fitoplankton Laut. Tinjauan Fisiologis dan Ekologis. Fakultas Pasca sarjana IPB Bogor.

Nurdjana, M.L. (2005). Iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan akuakultur di Indonesia. Disampaikan pada acara Konfrensi Nasional Akuakultur di Makassar, 23 – 25 November 2005. Kerjasama Masyarakat Akuakultur Indonesia, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut. Makassar, 25 hal.

Nurdjana, M.L. (2006). Pengembangan budi daya rumput laut di Indoesia, dalam Diseminasi Teknologi dan Temu Bisnis Rumput Laut, Makassar 11 September 2006. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan, hal. 1 - 35.

Pratiwi E. & W. Ismail. (2004). Perkembangan budi daya rumput laut di Pulau Pari. Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 10, (2). Hal. 11-15.

Pong-Masak, P. R. & Muh. Tjaronge. (2008). Hubungan kandungan Nitrogen dan Phosfor dalam perairan terhadap kandungannya dalam tallus rumput laut, Kappaphycus alvarezii pada lokasi berbeda di Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan, Bidang Budidaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang, 3 November 2008. Hal. I.18 – I. 25.

Rorrer GL and Cheney DP. 2004. Bioproses Enginnering of Cell and Tissue Cultures for Marine Seaweeds. Aquacultural Enginnering.

Serdiati N, Irawati & Mei Widiastuti. (2010). Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut Eucheuma cottonii Pada Kedalaman Yang Berbeda. Media Litbang Silteng III,(2). 21-26.

Sulistijo. (1996). Perkembangan Budidaya Rumput laut di Indonesia Dalam Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut. Puslitbang Oseanologi LIPI Jakarta.

Soesilo, I. & Budiman. (2002). Iptek untuk laut Indonesia. (Penyunting: Aryo Hanggono). Lembaga Informasi dan Study Pembangunan Indonesia (LISPI). Jakarta. 186 p.

Sulistijo. (2002). Penelitian Budidaya Rumput laut (Alga makro/Seaweeds) di Indonesia. Pidato Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Akuakultur. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Tjaronge, M. & P.R. Pong-Masak. (2005). Karakteristik kandungan nutrien lingkungan perairan bagi pertumbuhan rumput laut, Eucheuma sp pada lokasi berbeda di Sulawesi Selatan. Laporan Penelitian Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Maros, 12 hal.

Zatnika A & Angkasa WI. (1994). Teknologi Budidaya Rumput Laut. Dalam Seminar Laut Nasional II. Kantor Mentri Negara KLH, Laboratorium Ilmu-Ilmu Kelautan UI IPB dan Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI).




DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v9i1.13861

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di: 


width=  width= width=   width= 

 120

 

 

Statistik Pengunjung



PENERBIT

Direktorat Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat - Universitas Padjadjaran

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Lt. IV Jalan Ir. Soekarno
Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363

 

 
Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.