POTENSI AIRTANAH BERDASARKAN NERACA AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG WILAYAH CEKUNGAN BANDUNG, JAWA BARAT

Ferdinan Marbun,Bombom R. Suganda, Teuku Yan W.M.Iskandarsyah,M. Nursiyam Barkah, Taat Setiawan, M. Sapari D. Hadian

Sari


DAS Cikapundung meliputi sebagian Kota Bandung, sebagian Kabupaten Bandung, dan sebagian
Kabupaten Bandung Barat. Daerah ini merupakan kawasan padat penduduk, pusat perekonomian, serta
kawasan wisata, membuat pembangunan di daerah ini terus berkembang. Akibatnya kebutuhan airtanah
pada daerah ini meningkat, sehingga mempengaruhi ketersediaan airtanah. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kondisi ketersediaan air tanah pada DAS Cikapundung. Perhitungan potensi airtanah
menggunakan metode neraca air, untuk perhitungangan evapotranspirasi menggunakan metode Penman.
Hasil perhitungan neraca air, didapatkan potensi airtanah pada DAS Cikapundung sebesar 73.422.200,17
m3/tahun, total kebutuhan air bersih di daerah penelitian sebesar 20.598.205,6 m3/tahun, sehingga
cadangan airtanah pada DAS Cikapundung sebesar 52.823.994,57 m3/tahun. Dibandingkan dengan total
debit presipitasi yang terjadi pada daerah penelitian, persentase cadangan air tanah hanya sebesar 23%
saja. Nilai indeks kekritisan air DAS Cikapundung sebesar 28,05% dan termasuk kedalam kategori belum
kritis. Untuk wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, berdasarkan nilai indeks
kekritisan airtanah masih termasuk kedalam kategori belum kritis dengan nilai 14,83% dan 15,5%, tetapi
untuk wilayah Kota Bandung termasuk kategori sangat kritis dengan nilai indeks kekritisan airtanah
sebesar 158,52%. Perlu dilakukan penanganan lebih lanjut agar kondisi ketersediaan airtanah pada Kota
Bandung tidak semakin memburuk dan kondisi ketersediaan airtanah DAS Cikapundung tetap terjaga.
Kata kunci: DAS Cikapundung, geologi, hidrogeologi, akuifer, neraca air, potensi airtanah


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.