Studi tentang Ideologi Childfree pada Perempuan Dewasa yang Belum Menikah

Maulin Annisa, Retno Hanggarani Ninin

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ideologi childfree pada perempuan yang belum menikah dari segi psikologis. Ideologi childfree pada perempuan yang belum menikah dapat diartikan sebagai pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Pilihan ini bukan berarti perempuan tersebut tidak menyukai anak, melainkan mereka memiliki alasan-alasan tertentu yang mendasari keputusannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan convenience sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Partisipan penelitian merupakan dua perempuan dewasa yang belum menikah serta memiliki pilihan untuk childfree. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pedoman wawancara yang telah disusun berdasarkan komponen ideologi childfree, yaitu individualis, feminis, dan pesimis. Analisis data menunjukkan bahwa pilihan childfree pada perempuan dewasa yang belum menikah merupakan hasil dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti trauma masa kecil, pola asuh orang tua, kondisi ekonomi, serta kondisi kesehatan mental dan fisik yang tidak ingin diturunkan kepada keturunan selanjutnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa ideologi childfree pada perempuan dewasa yang belum menikah merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor individual, sosial, dan budaya.


Kata Kunci


ideologi childfree, voluntary childfree, perempuan dewasa

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ana Dahnia, Anis Wahda Fadilla Adsana, & Yohanna Meilani Putri. (2023). Fenomena Childfree Sebagai Budaya Masyarakat Kontemporer Indonesia Dari Perspektif Teori Feminis (Analisis Pengikut Media Sosial Childfree). Al Yazidiy : Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 5(1), 66–85. https://doi.org/10.55606/ay.v5i1.276

Basten, S., & John, S. (2009). Voluntary childlessness and being Childfree. The Future of Human Reproduction: Working, 5(1).

Blackstone, A. (2014). Childless… or Childfree? Contexts, 13(4), 68–70. https://doi.org/10.1177/1536504214558221

BPS. (2023). Laju Pertumbuhan Penduduk (Persen) 2021-2023. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/indicator/12/1976/1/laju-pertumbuhan-penduduk.html

Creswell, J. W. (2016). RESEARCH DESIGN Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantatif, dan Campuran (4th ed.). PUSTAKA PELAJAR.

EgsaUGM. (2023). Fenomena Child-Free di Indonesia: Dukung atau Abaikan? EgsaUGM. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2023/06/25/fenomena-child-free-di-indonesia-dukung-atau-abaikan/

Harrington, R. (2019). Childfree by Choice. Studies in Gender and Sexuality, 20(1), 22–35. https://doi.org/10.1080/15240657.2019.1559515

Hayfield, N., Terry, G., Clarke, V., & Ellis, S. (2019). “Never Say Never?”

Heterosexual, Bisexual, and Lesbian Women’s Accounts of Being Childfree. Psychology of Women Quarterly, 43(4), 526–538. https://doi.org/10.1177/0361684319863414

Hird, M. J., & Abshoff, K. (2015). Women without Children: A Contradiction in Terms? Journal of Comparative Family Studies, 31(3). https://www.jstor.org/stable/41603702

Humaniora. (2021). Fenomena Childfree di Indonesia. Mediaindonesia. https://epaper.mediaindonesia.com/detail/fenomena-childfree-di-indonesia

Katherine, M. (2021). Women Who Said No to Motherhood. The New York Times. https://www.nytimes.com/2021/05/03/style/childfree-women.html

Leslie, A. N. (2017). Parenthood as a Moral Imperative? Moral Outrage and the Stigmatization of Voluntarily Childfree Women and Men. Sex Roles, 76(5–6), 393–401. https://doi.org/10.1007/s11199-016-0606-1

Mayo. (2017). Mental health: Overcoming the stigma of mental illness. MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mental-illness/in-depth/mental-health/art-20046477

Ninin, R. H., & Amelinda, R. (2019). Bisakah Angklung menjadi Instrumen Psikoedukatif? Studi Eksploratif pada Pemain Angklung. Jurnal Psikologi Islam Dan Budaya, 2(2), 11–22. https://doi.org/10.15575/jpib.v2i2.5574

Peterson, H., & Engwall, K. (2013). Silent bodies: Childfree women’s gendered and embodied experiences. European Journal of Women’s Studies, 20(4), 376–389. https://doi.org/10.1177/1350506812471338

Rohimi. (2023). Childfree Dalam Pandangan Psikologi Anak. UMJ Jakarta. https://umj.ac.id/opini-1/childfree-dalam-pandangan-psikologi-anak/

Shadiqi, M. A., Hariat, R., Hasan, K. F. A., I’anah, N., & Istiqomah, W. Al. (2020). Eksplorasi Motivasi Relawan: Sebuah Perspektif Indigenous Psychology. Psikologi Sosial, 18(59), 12. https://doi.org/10.7454/jps.2021.23

Stahnke, B., Blackstone, A., & Howard, H. (2020). Lived Experiences and Life Satisfaction of Childfree Women in Late Life. Family Journal, 28(2), 159–167. https://doi.org/10.1177/1066480720911611

Tunggono, V. (2021). 5 Faktor Penyebab Orang Tidak Mau Punya Anak Alias Childfree Baca artikel detiknews, “5 Faktor Penyebab Orang Tidak Mau Punya Anak Alias Childfree” selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5703302/5-faktor-penyebab-orang-tidak-mau-punya-anak-alias-chi. Detik News. https://news.detik.com/berita/d-5703302/5-faktor-penyebab-orang-tidak-mau-punya-anak-alias-childfree

Volsche, S. (2017). A Comparison of Mothers and Childfree Women on the Common Characteristics of Romantic Love. SAGE Open, 7(1), 1–8. https://doi.org/10.1177/2158244017701529




DOI: https://doi.org/10.24198/jpsp.v8i1.50744

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Jurnal ini terideks di:


width= width=  width= width=  width=