Efek olahraga lari terhadap ketegangan otot Gastroknemius-Soleus
Sari
Berlari merupakan olahraga paling populer di dunia. Sebanyak 36% pelari menderita cedera muskuloskeletal. Perubahan ketegangan otot merupakan salah satu faktor predisposisi cedera, seperti tendinitis achilles dan plantar fasciitis. Penelitian ini mencoba mengetahui korelasi olahraga berlari dengan ketegangan otot betis yang diukur dengan derajat gerak sendi pergelangan kaki pada sampel pelari dan non-pelari. Studi cross sectional melibatkan 32 sukarelawan dibagi dalam kelompok pelari dan bukan pelari. Sudut dorsifleksi pergelangan kaki diukur menggunakan goniometer kemudian data dipresentasikan dalam angka. Analisa perbandingan ketegangan otot gastroknemius dan soleus menggunakan uji Mann-Whitney. Hubungan jarak tempuh berlari terhadap ketegangan otot dinilai menggunakan Spearman Rank. Kelompok pelari memiliki rerata sudut 8,25° dan 13,75° untuk dorsifleksi oleh gastroknemius dan soleus, dan kelompok bukan pelari dengan rerata 12,68° dan 16,06° dengan perbedaan signifikan (p<0,05) pada antara kedua kelompok tanpa korelasi signifikan antara jarak tempuh lari dan ketegangan otot yang terbentuk pada kelompok pelari. Pelari secara signifikan memiliki ketegangan otot gastroknemius-soleus dibandingkan bukan pelari. Aktivitas berulang selama berlari menyebabkan perubahan struktur jaringan pada otot.
Kata kunci : gastroknemius, ketegangan otot, pelari, pergelangan kaki, soleus
Kata kunci : gastroknemius, ketegangan otot, pelari, pergelangan kaki, soleus
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/jsk.v4i2.20684
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This Journal indexed by