PENGEMBANGAN TOPONIMI SEBAGAI DAYA DUKUNG WISATA DI DESA MEDALSARI KABUPATEN KARAWANG

Sigit Widiatmoko, Asep Supriyana, Ahmad Rifqy Ash-Shiddiqy

Sari


Desa Medalsari memiliki potensi alam dan budaya yang merupakan modal untuk menjadi desa wisata. Upaya mengarah pada pembentukan desa wisata pernah terjadi, namun karena kualitas sumber daya manusia yang masih kurang dan diperparah oleh pandemi Covid-19 membuat belum bisa terwujud. Oleh karena itu, sebagai langkah awal tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) melakukan program pengambangan toponimi sebagai daya dukung wisata di Desa Medalsari. Program tersebut dilaksanakan dalam dua kegiatan, yaitu penyuluhan mengenai toponimi sebagai refleksi budaya masyarakat Medalsari berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, dan workshop pengembangan toponimi melalui aplikasi Google Maps dan Local Guide. Program PPM ini diselenggarakan pada bulan Juni-Agustus 2022 dan dilakukan dalam 4 tahap yaitu seleksi lokasi, sosialisasi pemberdayaan masyarakat, proses pemberdayaan masyarakat, dan pemandirian masyarakat. Setelah mengikuti program PPM, para peserta mengungkapkan dengan antusias bahwa mereka lebih mengetahui asal-usul nama tempat di wilayah mereka karena beberapa nama tempat tidak diketahui asal-usulnya. Mereka pun lebih mengetahui Google Maps dan manfaatnya untuk menyimpan nama kampung masing-masing setelah mendaftar diri dalam aplikasi Local Guide. Pendampingan dan pembinaan dari akademisi sangat dibutuhkan masyarakat untuk mengembang desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

 

Medalsari Village has natural and cultural potential which needs to be utilized to become a tourist village. Efforts to lead to the formation of a tourist village have occurred, but due to the lack of quality human resources and exacerbated by the Covid-19 pandemic, this has not been realized. Therefore, as a first step, the Community Service Team (PPM) carried out a toponymy development program as a tourism support in Medalsari Village. The program was implemented in two activities, namely counseling on toponymy as a reflection of the culture of the Medalsari community based on the results of previous research, and a toponymy development workshop through the Google Maps and Local Guide applications. The PPM program is held in June-August 2022 and is carried out in 4 stages, namely location selection, socialization of community empowerment, community empowerment process, and community self-reliance. After participating in the PPM program, the participants enthusiastically expressed that they know more about the origins of place names in their area because the origins of some place names are unknown. They also know more about Google Maps and its benefits for saving the names of their respective villages after registering in the Local Guide application. Assistance and guidance from academics is needed by the community to develop the village and improve the standard of living of the community.


Kata Kunci


Karawang; Medalsari; Toponimi; Wisata

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hidayat, R. (2005). Seri Panduan Pemetaan Partisipatif. Bandung: Garis Pergerakan

Mardikanto, T., & Soebianto, P. (2017). Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik (3rd ed.). Alfabeta.

Resticka, G. A., & Marahayu, N. M. (2019). Optimalisasi Toponimi Kecamatan di Kabupaten Banyumas Guna Penguatan Identitas Budaya Masyarakat Banyumas. Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Papers.

Simanjuntak, T., Oktaviana, A. A., & Handini, R. (2016). Rumah Peradaban Medalsari (1st ed.). Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sobarna, C., Ampera, T., & Afsari, A. S. (2021). Pembangunan Ekowisata Berbasis Kearifan Lokal di Desa Cilangcang, Kecamatan Cikijing, Majalengka. Dharmakarya: Junal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 10(3), 267–272. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v10i3.31068

Sobarna, C., Gunardi, G., & Afsari, A. S. (2020). Penyuluhan Pemahaman Toponimi Sebagai Sumber Penguatan Budaya dalam Upaya Peningkatan Potensi Pariwisata di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat , 9(1), 29–33.

Sobarna, C., Risagarniwa, Y., Sutiono, G. G., Puspa, M., & Kadir, M. (2019). Pembinaan Keragaman Budaya (Kearifan Lokal Masyarakat Sunda) dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup dan Ekowisata Terkait dengan Toponimi di Wilayah Palabuhanratu, Sukabumi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 17–23.

Sudaryat, Y., Gunardi, G., & Hadiansah, D. (2009). Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat). Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Provinsi Jawa Barat.

Widiatmoko, S., Linda Kusuma, D., Suntoko, Adhima, F., & Nia Susanti, T. (2023). Refleksi Nilai Kultural dalam Toponimi Sebagai Peluang Pengembangan Wisata di Desa Medalsari Kabupaten Karawang. CARAKA, 9(2), 233–254.

Widiatmoko, S., Rahmawati, A., & Sekhudin, N. (2020). Penggunaan Variasi Leksikon Suara Burung oleh Masyarakat Sunda: Kajian Linguistik Antropologis. In NUSA (Vol. 15, Issue 4).




DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v7i1.46504

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di:

 Google Scholar   Indonesia One SearchWorldCat Crossref  Bielefeld Academic Search Engine (BASE)