CERITA TUMBUH DEWASA DI INDONESIA SEBUAH STUDI ETNOGRAFI TERHADAP ORANG INDONESIA-TIONGHOA
Sari
Penyebutan non-pribumi kepada orang Indonesia-Tionghoa masih terus terjadi, sekalipun telah sah menjadi warga negara Indonesia. Peneliti menggunakan metode etnografi untuk menggali dan meneropong cerita tumbuh dewasa tersebut. Pada penelitian ini telah melakukan serangkaian wawancara persahabatan kepada tiga informan yang berasal dari tiga generasi yang berbeda dan bertempat tinggal di tiga lokasi yang berbeda di Indonesia. Temuan penelitian ini menyatakan, bahwa meskipun ketiganya berasal dari tiga generasi yang berbeda, ketiganya masih mengalami perundungan dan stigma negatif dari lingkungannya. Melalui cerita ketiga informan, posisi mayoritas dan minoritas memberi peran terhadap adanya perundungan ini. Umumnya perundungan terjadi pada saat mereka berada dalam posisi minoritas Akan tetapi, pengecualian terlihat di kasus Devi yang bersekolah di SMP 1 Serpong, mendapat penerimaan yang baik di kalangan teman-temannya.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Coppel, C.A. 2003. “Kendala-kendala Sejarah dalam Penerimaan Etnis Cina di Indonesia yang Multikultural,” Jurnal Antropologi Indonesia, 71: 13-22
Susanto, Irene. 2017. “Penggambaran Budaya Etnis Tionghoa dalam Film “Ngenest”’, Jurnal E-Komunikasi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya, 5: 2-13 (Vol 5 no 1 2017)
Suryadinata, L. 2003. ‘Kebijakan Negara Indonesia terhadap Etnik Tionghoa: dari Asimilasi ke Multikulturalisme? Jurnal Antropologi Indonesia, 71: 1-12.
Dahana, A. 2010. ‘Thionghoa dan Masalah Politik di Indonesia’, dalam: Choirul Mahfud. Manifesto Politik Thionghoa di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Heryanto, A. 2015. Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Spradley, J.P 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana YogyaMuhsin, Mumuh dan Bambang Rudito (eds). 2014. Bunga Rampai Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Sumedang. Bandung: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung.
Suyadnya, I. W. 2018. ‘Etnografi Digital sebagai Studi Budaya dan Jaringan Sosial Termediasi’ dalam Kholifah, S. & Suyadnya, I. W. (eds). Metode Penelitian Kualitatif: Berbagi Pengalaman dari Lapangan. Depok: Raja Grafindo Persada, hlm. 321-373
Sutopo, D.S. & Nurhadi, I. 2018. ‘Etnografi’, dalam Kholifah, S. & Suyadnya, I. W. (eds). Metode Penelitian Kualitatif: Berbagi Pengalaman dari Lapangan. Depok: Raja Grafindo Persada, hlm. 139-157.
Suryadinata, Leo. 2010. Etnis Thionghoa dan Nasionalisme Indonesia: Sebuah Bunga Rampai 1965-2008. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/22/14163721/tionghoa-antara-sasaran-kebencian-dan-ketimpangan-sosial, diakses 25 Januari 2019
https://republika.co.id/berita/kolom/resonansi/17/11/03/oytkrn440-riwayat-kelahiran-istilah-pribumi, diakes 7 Februari 2019.
https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41736620, diakses 24 Januari 2019).
Sumber Lisan/ Informan
Bapak Sunlie Thomas Alexander (43 tahun), Wawancara, Google-Meet
Bapak Eddy Gunawan (58 tahun), Wawancara, Zoom
Ibu Devi Sutedjo (25 tahun), Wawancara, Zoom
DOI: https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v11i1.32800
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Metahumaniora Terindeks
Penerbit:
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.