Penyuluhan Pertanian dan Ambiguitas Pembangunan
Abstract
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afandi., A. K. (2012). Konsep kekuasaan Michel Foucault. Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, 2(1), 131–149. https://doi.org/10.15642/teosofi.2012.2.1.131-149
Ardita, A., DWP, S., dan Widjanarko, D. (2017). Kinerja Penyuluh Pertanian Menurut Persepsi Petani: Studi Kasus di Kabupaten Landak. Journal of Vocational and Career Education, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.15642/vce.v2i1.10908
Chandra, L. A. (2013). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Barat. EJournal Administrasi Negara, 1(3), 885–889.
Efendi, R. (2016). Program Pemberdayaan Sebagai Aktivitas Corporate Social Responsibility Studi Kasus Pemberdayaan Penderes di Pangandaran. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology, 1(2), 89-104. https://doi.org/10.24198/umbara.v1i2.10163
Escobar, A. (1995). Encountering Development: the Making and Unmaking of the Third World. New Jersey: Princeton University Press.
Faisal, H. (2017). Respon Petani Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Jurnal AGRIBIS, 13(15), 17–38.
Febriyanti, R. (2020). Penyuluhan Sosial Membaca Konteks dan memberdayakan Masyarakat. Dalam Lekkas. Lekkas.
Hamyana, dan Ugik, R. (2017). Pembangunan dan Konflik Sosialdi Masyarakat Desa. Agriekonomika Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 6(2), 108–119. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.vi2.1959
Haryanto, V. (2017). Subjek Petani dalam Wacana Pembangunan di Manggarai. Journal of Governance, 2(1). https://dx.doi.org/10.15642/10.31506/jog.v2i1.2122
Husken, F. (1998). Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman: Sejarah Diferensiasi Sosial di Jawa, 1830-1980. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indraningsih, K. S., dan Septanti, K. S. (2020). Penyuluhan Pertanian dalam Upaya Pemberdayaan Petani Pada Era Pandemi Covid-19. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementan 2020, 613–633.
Kementerian Pertanian Badan Litbang, dan Pertanian. (2014). Demo Plot Untuk Perbaikan Mutu Benih. https://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/1698/
Kementerian Pertanian RI. (2009). Metode Penyuluhan Pertanian. 52.
Li, T. (2002). Proses Transformasi Daerah Pedalaman di Indonesia. Translated by S. N. Kartikasari and Sumitro. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Li, T. M. (2014). Kisah Dari Kebun Terakhir: Hubungan Kapitalis di Wilayah Adat. Translated by S. N. Kartikasari and Sumitro. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Maftuchin, A. S. (2016). Tuan Tanah dan Lurah : Relasi Politik Lokal Patron-Client di Desa Sukorejo Kecamatan Godanglegi Kabupaten Malang dalam Kurun Waktu 2007-2013. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology, 1(2), 138–149. https://doi.org/10.24198/umbara.v1i2.9983
Mas’udi. (2015). Akar-Akar Teori Konflik : Dialektika Konflik; Core Perubahan Sosial dalam Pandangan Karl Marx dan George Simmel. Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, 3(1), 177–200. https://doi.org/10.21043/fikrah.v3i1.1832
Murdiyanto, E., dan Kundarto, M. (2012). Membangun Kemitraan Agribisnis. Yayasan Bina Karta Lestari, Global Environment Facility Small Grant (GEF-SGP), United Nations development Programme (UNDP), Yayasan Bina Usaha Lingkungan.
Mutiara, F., Koestiono, D., dan Muhaimin, A. W. (2013). Keunggulan Komparatif dan Dampak Kebijakan Subsidi Input Output Terhadap Pengembangan Komoditas Kedelai (Glycine Max) di Kabupaten Pasuruan (Studi Kasus di Desa Kalirejo, Kecamatan Sukorejo dan Desa Oro-oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasurua. Habitat, 24(2), 92–102.
Nugroho, W. (2018). Konstruksi sosial revolusi hijau di era orde baru. SOCA: Jurnal Sosial-Ekonomi dan Agribisnis, 12(1), 54–62. https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p04
Rinardi, H., Masruroh, N. N., Maulany, N. N., dan Rochwulaningsih, Y. (2019). Dampak Revolusi Hijau dan Modernisasi Teknologi Pertanian: Studi Kasus Pada Budi Daya Pertanian Bawang Merah di Kabupaten Brebes. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 4(2), 125–136.
Romadi, U., dan Warnaen, A. (2021). Sistem Penyuluhan Pertanian “Suatu Pendekatan Penyuluhan Pertanian Berbasis Modal Sosial Pada Masyarakat Suku Tengger. Makassar: Toha Media.
Saleh, A. (2020). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Pasca Revolusi Hijau. Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(1), 71–93. https://doi.org/10.24239/moderasi.Vol1.Iss1.10
Scott, J. C. (2000). Senjatanya Orang-Orang yang Kalah: Bentuk-Bentuk Perlawanan Sehari-Hari Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Situmeang, I. V. (2014). Beragam Isu Menyangkut Kebijakan Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. KOMUNIKOLOGI: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 11(2), 126–137.
Sobary, M. (2016). Perlawanan Politik dan Puitik Petani Tembakau Temanggung. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Sundari, Yusra, A. H., dan Nurliza. (2015). Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Peningkatan Produksi Usahatani di Kabupaten Pontianak. Journal Social Economic of Agriculture, 4(12), 10–14. https://dx.doi.org/10.15642/10.26418/j.sea.v4i1.10129
Suratna, S., Soeprapto, A., Susanta, S., dan Nugroho, S. P. (2020). Empowerment of Women Farmers Group through Processing of Agricultural Products in Hargomulyo Village, Kokap, Kulon Progo Yogyakarta. LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta Conference Series Proceeding on Political and Social Science (PSS), 1(1), 40–50. https://doi.org/10.31098/pss.v1i1.179
Suryaalim, A., Sarwoprasodjo, S., dan Permatasari, R. B. (2018). Hibridisasi Ritus Tradisional Sebagai Media Komunikasi Pembangunan di Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang. Komunikasi Pembangunan, 16(1), 30–42. https://doi.org/10.46937/16201825119
Suryawan, I. N. (2016). Teknikalisasi Pemetaan Wilayah Adat: Ketahanan Sosial Budaya Komunitas Etnis Sumuri di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies 2(1), 146-158. https://dx.doi.org/10.30983/islam_realitas.v2i2.185
Suryawan, I. N. (2016). “Tak Cukup Bagi Kami untuk Meratap, Kami harus Berjuang”: Kemandirian Mama-Mama dalam Dinamika Pemekaran Daerah di Tanah Papua. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology, 1(2), 150–162. https://doi.org/10.24198/umbara.v1i2.10060
Purwanti, T. (2018). Petani, Lahan dan Pembangunan: Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Kehidupan Ekonomi Petani. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology, 3(2), 95–104. https://doi.org/10.24198/umbara.v3i2.21696
Tjahyadi, I., Wafa, H., dan Zamroni, M. (2020). Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Pandalungan: Kasus Upacara Taropan di Probolinggo. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 2(1), 52–62. https://doi.org/10.1542/suluk.2020.2.1.52-62
Tsing, A. L. (1998). Di Bawah Bayang-bayang Ratu Intan; Proses Marjinalisasi Pada Masyarakat Terasing. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Undang-Undang RI. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006, 1–39.
Wahyurini, E., dan Utomo, H. S. (2020). Creating Agricultural Product Innovations and Business Development: A Case in Farmer Women Group. LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta Conference Series Proceeding on Political and Social Science (PSS), 1(1), 77-82. https://doi.org/10.31098/pss.v1i1.182
Wati, Y. (2016). Marjinalisasi Pedesaan Akibat Relasi Kuasa Lokal dan Supralokal. Jurnal Sosiologi Reflektif, 9(5), 83–96.
Welker, M. (2014). Enacting the Corporation - an American Mining Firm in Post-Authoritarian Indonesia. University of California Press.
Wijayanto, V., Suwartapradja, O., dan Hermawati, R. (2017). Perubahan Mata Pencaharian dan Proses Adaptasi Warga Terkena Dampak Pembangunan Waduk Jatigede. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology, 2(2), 66–77. https://doi.org/10.24198/umbara.v2i2.20446
DOI: https://doi.org/10.24198/umbara.v7i2.36470
Refbacks
- There are currently no refbacks.