Famasulö: Tradisi, Solidaritas, dan Kemiskinan Keluarga di Nias
Abstract
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alfariz, F. (2020). Tradisi Panai dalam Perspektif Filsafat Nilai. Jurnal Filsafat Indonesia, 3(2), 35–39. https://doi.org/10.23887/jfi.v3i2.23952
Alimuddin, A. (2020). Makna Simbolik Uang Panai’ pada Pernikahan Adat Suku Bugis Makassar di Kota Makassar. Al Qisthi, 10(2), 117–132.
Arifin, J. (2020). Budaya Kemiskinan dalam Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Sosio Informa, 6(2), 114–132. https://doi.org/10.33007/inf.v6i2.2372
Azizah, N., Sudirman, dan Susamto, B. (2021). Resiprositas Tradisi Membalas Amplop Pesta Pernikahan “Tompangan” terhadap Peningkatan Kohesi Sosial. Al-Ijtimaiyyah, 7(1), 39–64. http://dx.doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.9517
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Barat. (2020). Kecamatan Sirombu dalam Angka 2020. Nias Barat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Barat.
Creswell, W. (2013). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gulo, I. T. K., dan Telaumbanua, T. (2021). Böwö Wangowalu: Perlukah Ditransformasi? SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora Dan Kebudayaan, 14(2), 78-86. https://doi.org/10.36588/sundermann.v14i2.64
Hamdani, dan Wulandari. (2016). Faktor Penyebab Kemiskinan Nelayan Tradisional. E-Sospol, 3(1), 62–67.
Hammerle, J. (2001). Asal Usul Masyarakat Nias: Suatu Interpretasi. Gunungsitoli: Yayasan Pusaka Nias.
Hanifah, A. A. (2020). Eksistensi Tradisi Sebambangan: Minat Kaum Muda dalam Melakukan Pernikahan Sebambangan di Desa Canggu Kalianda Lampung Selatan. Sosio Religia, 1(2), 1–9.
Hudayana, I., dan Nurhadi. (2020). Memaknai Realitas Kemiskinan Kultural di Pedesaan: Sebuah Pendekatan Partisipatoris. Journal of Social Development Studies, 1(1), 13–24. https:/ / doi.org/ 10.22146/ jsds.205
Ihromi, T. O. (2010). Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor.
Koentjaraningrat. (1983). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Kottak, C. (2006). Anthropology: The Exploration of Human Diversity. New York: McGraw-Hill.
Lewis, O. (2016). Kisah Lima Keluarga: Telaah-Telaah Kasus Orang Meksiki dalam Kebudayaan Kemiskinan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Musbahar, P. H. (2019). Pandangan Masyarakat terhadap Fenomena Tingginya Belis (Mahar) Pernikahan (Studi Kasus Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur, Flores Nusa Tenggara Timur). Hikmatina: Jurnal Ilmiah Hukum Keluarga Islam, 1(1), 37–43.
Nugroho, A. T. (2019). Seserahan dalam Pernikahan Masyarakat Adat Lampung. Sabda, 14(1), 31–41. https://doi.org/10.14710/sabda.14.1.31-41
Palikhah, N. (2016). Konsep Kemiskinan Kultural. Jurnal Alhadharah, 15(3), 11–27. http://dx.doi.org/10.18592/alhadharah.v15i30.1205
Pals, L. D. (2012). Seven Theories of Religion. Yogyakarta: Penerbit IRCiSoD.
Rachmawati, S. A., dan Anwar, M. K. (2021). Budaya dan Tradisi Buwuh sebagai Hutang Piutang dalam Adat Pernikahan di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomika Dan Bisnis Islam, 4(3), 69–83. https://doi.org/10.26740/jekobi.v4n3.p69-83
Rejekiningsih, T. W. (2011). Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kota Semarang dari Dimensi Kultural. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12(1), 28–44. https://doi.org/ 10.23917/jep.v12i1.203
Samovar, L.A., Porter, R. E., dan McDaniel, E. R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.
Spradley, J. P. (1980). Participant Observation. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Stella, S., dan Erniwati. (2021). Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Nias Di Kota Padang Tahun 1998-2021. Kronologi, 3(3), 224–231.
DOI: https://doi.org/10.24198/umbara.v7i2.38507
Refbacks
- There are currently no refbacks.