PENETRASI NEGARA TERHADAP KELEMBAGAAN ADAT NAGARI PARIANGAN DI ERA OTONOMI DAERAH

Yayan Hidayat

Abstract


Tulisan ini menjelaskan tentang pola dan dinamika hubungan negara terhadap lembaga adat Nagari Pariangan dalam otonomi daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana negara memainkan pola penetrasi melalui institusi formal, hukum, kebijakan publik, dan proses politik dalam hubungan negara dengan Nagari. Kami menemukan kondisi tersebut karena, pertama, kepentingan negara untuk secara intensif mengendalikan sumber daya alam dan ekonomi di Nagari. Kedua, kepentingan pemerintah daerah untuk menciptakan stablisasi politik sebagai kebutuhan inti pembangunan ekonomi di era otonomi. Penetrasi dan transformasi Nagari berdampak pada penyederhanaan Nagari menjadi birokrasi modern sehingga sesuai dengan kepentingan negara. Pendekatan historical institusionalisme digunakan sebagai alat analisis untuk mengurai pola penetrasi negara yang terjadi pada Nagari. Otonomi daerah tidak membuat Nagari mandiri sebagai pemerintahan sendiri, mereka masih menghadapi intervensi dari pemerintah pusat. Itulah salah satu alasan kuat mengapa penelitian ini dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pengakuan Nagari sebagai pemerintahan terendah sebenarnya dalam situasi yang dilematis, dimana Nagari harus menerima intervensi pemerintah pusat yang menempatkannya sebagai bagian dari birokrasi, bukan kemudian mengakui Nagari sebagai pemerintahan adat.

 


Keywords


Nagari, Penetrasi Negara, Otonomi Daerah

References


Astuti, N.B., Kolopaking, L.M., & Pandjaitan, N. K. (2009). Dilema dalam Transformasi Desa ke Nagari: Studi Kasus di Kenagarian IV Koto Palembayan, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia , 3 (2), 3.

Biezeveld, R. (2010). Ragam Peran Adat di Sumatra Barat. In J. S. Davidson, D. Henley, & S. Moniaga, Adat Dalam Politik Indonesia (pp. 221-244). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

de Jong, P.d. (1980). Minangkabau and Negeri Sembilan: Socio-Political Structure in Indonesia. Den Hag: Springer Netherlands.

Davidson, J.S. (2010). Adat dalam Politik Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Davis, Brian, L. (2004). State Power and Community in Early Modern Russia. New York: Palgrave Macmillan.

Hadler, J. (2014). Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Islam, dan Kolonialisme di Minangkabau. Jakarta: Freedom Institute.

Hasanuddin. (2013). Adat dan Syarak. Padang: Pusat Studi Minangkabau Universitas Andalas

Isra, S. (2014). Political and Legal Trans-formations of an Indonesian Polity: The Nagari from Colonization to Decentralization. Bulletin of Indonesian Economic Studies , 3 (50), 493-495.

Kahn, J.S. (1980). Minangkabau Social Formation: Indonesian Peasants and the World Economy. London: Cambridge University Press.

Kuyper, J. (2014) Transformative Pathways To World Government: A Historical Institutionalist Critique, Cambridge Review of International Affairs, 28(4).

Migdal, J.S. (2004). State in Society: Studiying How States and Societies Transform and Constitute One Another. Cambridge: Cambridge University Press. London: Pluto Press.

Muhammad, J. (2015). Dilema Pemangku Adat Minangkabau. Bukittinggi: Cinta Buku Agency.

Nutijen, M. (2003). Power, Community and The State. The Political Anthropology of Organisation in Mexico.

Patji, Rachman, A. (2004). Negara dan Masyarakat Dalam Konflik Aceh. Studi Tentang Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Penyelesaian Konflik Aceh. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Samad, R.S. (2010). Negara dan Masyarakat: Studi Penetrasi Negata di Riau Kepulauan Masa Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Steinmo, S. (2014). Historical Institu-tionalism and Experimental Methods, Paper presented at the American Political Science Association meeting, August 29, 2014

Thamrin, A. (2015). Prospek Nagari Adat Dalam Rezim UU Desa Di Sumatera Barat Terhadap Pembangunan Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN. Jurnal Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas , 4

Hansen, T. & Stepputat, F. (2001). State of Imagination. London : Duke University Press.

Tsai, Kellee, S. (2014). Informal Institution and Historical Institutionalism. Paper presented at the 2014 Annual Meeting of the American Political Science Association (APSA), August 28-31, 2014, Washington D.C

Tegnan, H. (2015). Legal pluralism and land administration in West Sumatra: the implementation of the regulations of both local and nagari governments on communal land tenure. The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law , 2 (47), 312-323.

von Benda-Beckmann, K., & von Benda-Beckmann, F. (1978). Residence in Minangkabau Nagari. Indonesia Circle. School of Oriental and African Studies , 6 (15), 6-17.

von Benda-Beckmann, F. (1979). Property in Social Continuity: Continuity and Change in The Maintance Of Property Relationship Through Time In Minangkabau, West Sumatra. London: The Hague: Martinus Nijhoff

von Benda-Beckmann, F., & von Benda-Beckmann, K. (2006). Changing One is Changing All: Dynamics in the Adat-Islam-State Triangle. (Kahn, 1980)The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law , 38 (5354), 239-270.

von Benda-Beckmann, F., & von Benda-Beckmann, K. (2012). Identity in dispute: law, religion, and identity in Minangkabau. Asian Ethnicity , 13 (4), 341-358.

von Benda-Beckmann, K., & von Benda-Beckmann, F. (2013). Political and Legal Transformations of an Indonesian Polity: The Nagari from Colonization to Decentralization. London: Cambridge University Press

Vel, J., & Bedner, A. (2015). Decentralisation and Village Governance in Indonesia: The Return to the Nagari and the 2014 Village Law. The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law , 47 (3), 493-507.

Yasril, Y. (2007). Model Pemerintahan Nagari Yang Partisipatif dalam Masyarakat Minangkabau. DEMOKRASI , 214.

Yusril, Y. (2000). Pemerintahan Nagari di Era Orde Baru: Persepsi Aparatur Pemerintah dan Masyarakat Terhadap Pemerintahan Nagari dan Otoritas Tradisional Minang-kabau Dalam Kaitannya Dengan Prospek Otonomi Daerah di Sumatera Barat. Prog-ram Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang , 2.

Zed, M., Utama, E., & Chaniago, H. (1998). Sumatera Barat di Panggung Sejarah 1945-1995. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Zuhro, R.S. (2009). Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan (Nilai-Nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Bali). Yogyakarta: Ombak.




DOI: https://doi.org/10.24198/jwp.v3i1.15434

Copyright (c) 2018 Yayan Hidayat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

 JWP (Jurnal Wacana Politik) Indexed By:

Google ScholarDirectory of Open Access Journal width=  Bielefeld Academic Search Engine (BASE) WorldCat Indonesia One Search              
   

Jumlah Pengunjung

 

Published By:

Departement of Political Science
Campus of Faculty of Social and Political Science
Universitas Padjajaran, Building D, 2nd floor
Jl. Raya Sumedang Km.21, Jatinangor, Sumedang

  

Lisensi Creative Commons Creation is distributed below Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.