Kapasitas Organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Tasikmalaya dalam Mengembangkan Sentra Industri Kreatif Payung Geulis di Kota Tasikmalaya
Abstrak
Abstract.
The background of this research is the lack of development of the creative industrial centre of payung geulis as a characteristic icon of Tasikmalaya City. The number of payung geulis craftsmen tended to decline in the last few years. Then, the realization tourism village of payung geulis as a tourism destination in Tasikmalaya City has not been achieved. Based on the results of preliminary observations, the problem is related to the organizational capacity of the Diskoperindag as a public organization that has the authority and plays a role in the development of the creative industrial centre of payung geulis. In conducting this research, the authors used the organizational capacity theory about five dimensions of organizational capacity; human resources, infrastructure, technology and financial resources, strategic leadership, program and process management, and networks/relationships with organizations and stakeholders. This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documents. And to validate the data, the author uses triangulation of sources. The study results show that the organizational capacity of Diskoperindag to developing creative industrial centres of payung geulis is inadequate because it is not fully following the organizational capacity theory by the five dimensions. Only one dimension is adequate, namely the strategic leadership dimension. Meanwhile, the dimensions of human resources, infrastructure, technology and financial resources, program and process management, and networks/relationships with organizations and stakeholders are inadequate.
Abstrak.
Hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini adalah kurang berkembangnya sentra industri kreatif payung geulis sebagai ikon ciri khas Kota Tasikmalaya. Jjumlah pengrajin payung geulis cenderung menurun pada beberapa tahun terakhir serta belum tercapainya arah dari pengembangan sentra industri kreatif payung geulis yaitu terwujudnya kampung wisata payung geulis sebagai destinasi pariwisata di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan hasil observasi, permasalahan tersebut berkaitan dengan kapasitas organisasi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) sebagai organisasi publik yang berwenang dalam pengembangan sentra industri kreatif payung geulis. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan teori kapasitas organisasi dari Douglas Horton dkk, dimana terdapat lima dimensi dalam menilai kapasitas organisasi, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, teknologi dan keuangan, kepemimpinan strategis, manajemen program dan proses, serta jaringan/hubungan dengan organisasi dan pemangku kepentingan lain. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Serta untuk memvalidasi data penulis menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kapasitas organisasi Diskoperindag dalam mengembangkan sentra industri kreatif payung geulis belum memadai, karena belum sepenuhnya sesuai dengan teori kapasitas organisasi dari Horton, dkk. Dari lima dimensi, hanya dimensi kepemimpinan strategis yang sudah memadai. Sedangkan dimensi sumber daya manusia, dimensi infrastruktur, teknologi dan sumber daya keuangan, dimensi manajemen program dan proses serta dimensi jaringan/hubungan dengan organisasi dan pemangku kepentingan lain belum memadai.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
REFERENSI
Bhimo Johan, S. (2019). Kapasitas Kelembagaan dalam Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Surakarta. Jurnal Administrasi Bisnis, 15-22.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. 4th Edition. SAGE Publications, Inc.
Horton, Alexaki, & Bennet-Lartery, B.C. (2003). Evaluating Capacity Development: Experiences from Research and Development Organizationts Around The World.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Tahun 2019
Morgan, P. (2006). The Concept of Capacity. European Centre of Develeopment Policy Management (ECDP).
Ratna Setyawati Gunawan, N. W. (2017). Efisiensi Ekonomi dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Payung Geulis di Kelurahan Panyingkiran Kota Tasikmalaya. Sustainable Competetive Advantage, 736-751.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022
Rencana Strategis Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022
Ratna Setyawati Gunawan, N. W. (2017). Efisiensi Ekonomi dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Payung Geulis di Kelurahan Panyingkiran Kota Tasikmalaya. Sustainable Competetive Advantage, 736-751.
Setiawibowo, A. (2019). Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam Menguatkan Payung Geulis sebagai Ikon dan Melestarikan Industri Kreatif Kerajinan Payung Geulis. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.24198/jane.v13i1.35046
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
JANE (Jurnal Administrasi Negara) Terindeks Di :