REFORMASI PENGELOLAAN ASET DAERAH MELALUI UPAYA DIGITALISASI DI WILAYAH DKI JAKARTA
Abstrak
Pengelolaan aset daerah dalam konteks desentralisasi semakin menghadapi tantangan terkait transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas. Di wilayah Ibu Kota Indonesia, Provinsi DKI Jakarta, tantangan tersebut menjadi semakin kompleks mengingat besarnya nilai aset daerah yang tercatat mencapai Rp746,39 triliun. Upaya reformasi tata kelola aset melalui digitalisasi, seperti pengembangan basis data aset terintegrasi dan interoperabilitas sistem informasi menunjukkan pergeseran strategis dalam pengelolaan sumber daya publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi teknologi digital dalam pengelolaan aset daerah di DKI Jakarta dengan menganalisis kesiapan institusi, kerangka regulasi, dan dampak terhadap tata kelola. Metode yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan utama berupa fragmentasi kepemilikan data, keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, dan kurangnya koordinasi antar instansi. Meskipun demikian, inisiatif digital memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas tata kelola aset daerah apabila didukung oleh kepemimpinan yang kuat, kolaborasi lintas sektor, dan sinkronisasi kebijakan yang berkelanjutan. Studi ini memberikan kontribusi terhadap wacana inovasi sektor publik dan menawarkan rekomendasi kebijakan untuk penguatan manajemen aset berbasis digital dalam konteks pemerintahan perkotaan.
Public asset management in decentralized settings has increasingly faced challenges related to transparency, efficiency, and accountability. In Indonesia’s capital region, DKI Jakarta, these challenges are amplified by the scale and value of regional assets, which reach IDR 746,39 trillion. Recent efforts to reform asset governance through digitalization—such as the development of integrated asset databases and system interoperability—present a strategic shift in managing public resources. This study explores the implementation of digital technologies in public asset management in DKI Jakarta, analysing institutional readiness, regulatory frameworks, and governance outcomes. Using a qualitative case study approach supported by interviews with key stakeholders and document analysis, the research identifies critical barriers such as fragmented data ownership, limited human resource capacity, and insufficient coordination among agencies. The findings suggest that while digital initiatives hold significant potential to improve asset governance, their success depends on strong leadership, inter-agency collaboration, and continuous policy alignment. This study contributes to the growing discourse on public sector innovation and offers policy recommendations to strengthen digital-based asset management in urban governance contexts.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta. (2023, 21 Maret). BPAD DKI Jakarta gelar sosialisasi inventarisasi BMD TA 2023 bersama Suban Aset Jakarta Selatan [Berita web]. BPAD DKI Jakarta.
Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta. (2023, 13 Juni). BPAD bersama Suku Badan wilayah Jakarta Selatan gelar roadshow inventarisasi BMD TA 2023 [Berita web]. BPAD DKI Jakarta.
Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta. (2023, 28 November). BPAD Provinsi DKI Jakarta sukses gelar FGD evaluasi hasil inventarisasi BMD 2023 [Berita web]. BPAD DKI Jakarta.
Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta. (2024, 30 April). Sekda DKI Jakarta buka resmi kegiatan inventarisasi BMD peralatan dan mesin TA 2024 [Berita web]. BPAD DKI Jakarta.
Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta. (2025, 26 Februari). Sekko Jakarta Barat: manfaatkan inventarisasi ini sehingga menjadi pemetaan yang baik, khususnya sekolah negeri [Berita web]. BPAD DKI Jakarta.
Arwani, A., & Priyadi, U. (2025). Digitalization and institutional reform in the public sector: The role of blockchain in public financial transparency and accountability. Bussman Journal: Indonesian Journal of Business and Management, 5(1), 303–318.
Ciancarini, P., Giancarlo, R., & Grimaudo, G. (2023). Digital transformation in the public administrations: A guided tour for computer scientists. arXiv preprint.
Manik, S. P., & Juwono, V. (2023). Strategi transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan: Studi pada Kementerian Keuangan. Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, 9(1).
Putra, K. R., Adni, D. F., & Nasution, M. A. T. P. (2024). Enhancing e government in digital transformation: Integrating archive management and digital solutions in Pekanbaru, Indonesia. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan.
Susanto, B., & Yudhistira, M. H. (2025). Pengaruh asset life cycle management terhadap performa aset negara. Jurnal Kebijakan Ekonomi, 19(1), Artikel 4.
Susilawati, S., Kurniawati, K., Ilham, D., Sunarsi, D., & Haedar, A. W. (2024). Digital based public services in public sector organizations in Indonesia. Jurnal Pallangga Praja, 6(1), 67–74.
Toha, S. N., Ghiffari, A., & Irzal, F. (2025). Optimization Strategies for Government Asset Management in Jakarta Using Multi Criteria Analysis. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 13(1), 247–256.
DOI: https://doi.org/10.24198/jane.v17i1.65606
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
JANE (Jurnal Administrasi Negara) Terindeks Di :