Pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian dalam komunikasi mahasiswa di kampus IAIN Pontianak

Ibrahim Ibrahim

Abstract


Berada dalam situasi yang baru, berasal dari latar belakang kebudayaan yang berbeda, dan dihadapkan pada satu pengalaman dan harapan tertentu, seringkali memunculkan rasa cemas (kecemasan) dan tidak menentu (ketidak-pastian) dalam komunikasi. Akibatnya pun, seringkali proses komunikasi dan pemaknaan pesan yang mindfulness sulit didapatkan secara maksimal. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kecemasan dan ketidak-pastian dalam komunikasi antar mahasiswa Jurusan KPI IAIN Pontianak, terkait dengan proses dan pemaknaan pesan yang mindfulness antarbudaya. Dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, peneliti menggunakan lembar korespondensi sebagai teknik utama pengumpulan datanya, didukung dengan FGD dan observasi terhadap proses interaksi antar mahasiswa dalam perkuliahan di kelas. Hasil penelitian ini mendapati bahwa proses komunikasi dan pemaknaan pesan yang mindfulness berdasarkan konsep pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian antarbudaya berlaku dalam pengalaman komunikasi mahasiswa IAIN Pontianak. Secara spesifik, kajian ini menemukan; 1) kecemasan dan ketidak-pastian terjadi dalam proses komunikasi dan pemaknaan pesan pada awal-awal pertemuan kelas; 2) proses komunikasi dan pemaknaan pesan dalam situasi cemas dan tidak-pasti berlangsung dalam tahapan-tahapan tertentu; 3) pengelolaan kecemasan dan ketidak-pastian dalam komunikasi mahasiswa dijalankan dalam bentuk penerimaan dan adaptasi, atau penolakan dan menghindari; 4) proses pemaknaan pesan yang mindfulness antarbudaya berlangsung dalam berbagai varian, bahkan sangat beragam mengikuti pengalaman budaya yang berbeda.


Keywords


Kecemasan-ketidakpastian; proses komunikasi; pemaknaan pesan; mindfulness; komunikasi antarbudaya

Full Text:

PDF

References


Ahmad et al., (2015). Eksplorasi adaptasi antarbudaya pelajar Melayu di Australia dan United Kingdom. Jurnal Komunikasi- Malaysian Journal of Communication, 2(31), 389–403.

Ahmad, C. M. (2011). Notes on ethno pragmatics as a device for intercultural communication intelegensia (ICQ. International Journal of Philosopy of Culture and Axiology, 8(2), 63–72.

Berger, C. R., Roloff, M. E., & Roskos-Eweldsen, D. R. (2014). Handbook ilmu komunikasi. Bandung: Nusamedia.

Dalib, S., Harun, M., Yusof, N. (2017). Identity dan intercultural competence: probing student experiences in Malaysian Campuses. Malaysian Journal of Communication, 33(3), 107–124.

Diana, A. & Lukman, E. (2018). Pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian dalam komunikasi antarbudaya antara auditor dan auditee. Jurnal Komunikasi Indonesia, 7(1), 99–108.

Edelmann, R. J. (1992). Anxiety theory: research and intervention in clinical and health psychological. Chichester.

Gudykunst, W. B., Toomy, S, T., Nishida, T. (1996). Communication in personal relationships across cultures. USA: SAGE Publications.

Handini, A. (2014). Cemas, masalah atau solusi. Pontianak: STAIN Press.

Ibrahim. (2017). Komunikasi antarbudaya. Bandung (Kedua). Bandung: Alfabeta.

Ibrahim. (2019). Cultural context in intercultural communication: case of students at IAIN Pontianak, Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 35(2), 227–246.

Kelly, K. (2014). Coding miscommunication: a methode for capuring the vagaries of language. St. Edward University.

Littlejohn, S. W & Foss, K. A. (2009). Teori komunikasi (9th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

Marta, R. F. & Rieuwpassa, J. S. (2018). Identifikasi nilai kemajemukan Indonesia sebagai identitas bangsa dalam iklan mixagrif versi keragaman budaya. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(1), 37–50.

Oluga, S. O. (2010). Ambiguity in human communication: causes, consequences and resolution. Malaysian Journal of Communication, 26, 37–46.

Primasari, W. (2014). Pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian diri dalam berkomunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 26–36.

Putri, N. E., Hakim, N., & Yamin, M. (2016). Ecologicall footprint and biocapacity analysis for flooding prevention in south Sumatera. Jurnal Mimbar, 32(1), 58–64.

Raharjo, T. (2004). Mindfulness dalam komunikasi antaretnis. Jurnal Thesis, III(2), 97–119.

Ramaiah, S. (2003). Kecemasan, bagaimana mengatasi penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Saputra, S. J. (2017). Ruang keseharian sebagai refresentasi identitas personal. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(1), 81–90.

Sinaulan, R. L. (2016). Komunikasi terapetik dalam perspektif islam. Jurnal Komunikasi Islam, 6(1), 128–157.

Sukmono, F. G., & Junaedi, F. (2014). Komunikasi multikultur (Kedua). Jogjakarta: Buku Lentera.

Wahyuni, E. (2015). Hubungan self-efficacy dengan keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum. Jurnal Komunikasi Islam, 5(1), 51–82.

Wesmira. (2016). Cara meningatkan kualitas hidup dengan kesadaran diri (mindfulness). psychological consultancy service. Retrieved from www.psychologytoday.com/wesmira.com.




DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v8i2.19620

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Ibrahim Ibrahim

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:

 

Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:

Faculty of Communication ScienceUniversitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)

Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.idjurnalkajiankomunikasiunpad@gmail.com


 site
stats View My Stats

Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: