RELASI KUASA DAN SIMBOL EKONOMI-POLITIK GEREJA DALAM KONTESTASI POLITIK LOKAL PROVINSI NTT

Mikhael Rajamuda Bataona, Atwar Bajari

Abstract


Studi ini menyingkap relasi kuasa antara aktor atau rezim politik dengan otoritas gereja dalam kontestasi politik lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagaimana relasi kuasa tersebut menyembunyikan barter kepentingan ekonomi-politik. Menggunakan empat pisau analisis, yaitu: Dekonstruksi dari Jaques Derida; Modal, Habitus, Kekuasaan simbolik, dan Kekerasan Simbolik dari Pierre Bourdieu; Relasi Kuasa/Pengetahuan dari Michel Foucault; dan Diskursus dari Jurgen Habermas, studi ini menemukan fakta adanya dominasi dan hegemoni terhadap umat dan adanya motif ekonomi-politik di balik relasi kuasa tersebut. Studi tentang barter kepentingan gereja dan rezim politik di NTT belum pernah dilakukan. Praktik politik ini bahkan telah menjadi sebuah budaya politik di NTT yang terus berulang dalam setiap Pemilu. Kesadaran umat di NTT juga telah dimanipulasi. Baik melalui dominasi langsung, yaitu melalui perintah dan aturan gereja. Maupuan hegemoni, yaitu melalui wacana ideologis yang didistribusikan untuk menormalisasi cara pandang umat. Tujuannya adalah untuk mendapat manfaat elektoral dalam setiap pemilu. Umat akhirnya terus mengalami kekerasan simbolik. Tujuan studi ini adalah untuk menginisiasi sebuah gerakan emansipasi lewat wacana-wacana kontra-hegemoni di ruang-ruang publik di NTT dan advokasi terhadap umat. Sasarannya adalah untuk mentransformasi kesadaran umat dan masyarakat NTT pada umumnya, untuk menjadi lebih demokratis dan manusiawi. 


Keywords


Ideologi, dominasi-hegemoni, kekerasan simbolik, kontra-hegemoni, transformasi

Full Text:

PDF

References


Al-Fayadl, M. (2005). Derrida. Yogyakarta: LKiS

Baggini, J. (2003). Making sense filsafat di balik head line berita. Jakarta Selatan: Teraju

Bourdieu, P. (1990). The field of cultural production: essays on art and literature. Cambridge: Polity P

Camaroff, J. & Camaroff, J. (1992). Etnography and historical imagination: studies in the ethnographic imagination. Amerika Serikat: Westview Press

Creswell, J. W. (2006). Qualitative inquiry and research design. Third Edition. London: Sage Publication

De Jonge, C. (2011). Apa itu calvinisme?, cet. Ke-7. Jakarta: BPK GM

Fay, B. (2002). Filsafat sosial kotemporer. Yogyakarta: Penerbit Jendela

Fay, B. ( 2002). Filsafat ilmu sosial kotemporer. Jakarta: Tadarus dan Jendela

Fauzi, F. (2014). Pierre bourdieu. menyingkap kuasa simbol. Jakarta: Penerbit Jalasutra

Foucault, M. (2000). Seks dan kekuasaan, terj. S. H. Rahayu. Jakarta: Gramedia

Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi deliberatif. Yogyakarta: Kanisius

Hardiman, F. B. (2010). Massa, teror dan trauma. menggeledah negativitas masyarakat kita. Yogyakarta dan Maumere: Penerbit Lamalera dan Ledalero

Hardiman, F. B. (2007). Filsafat fragmentaris. Yogyakarta: Kansius

Haryatmoko. (2011). Etika publik. untuk integritas pejabat publik dan politisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kleden, I. (2004). Masyarakat dan negara. Magelang: Indonesia Tera

Komariah, K. , & Subekti, P. (2016). Penggunaan media massa sebagai agen sosialisasi dinas kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. PRofesi Humas, 1(1), 12–21

Kriyantono, R. (2012). Public relations & crisis management. Jakarta: Kencana Prenada Media

Kristiyanto, E. O. F. M. (2008). “Sakramen politik–mempertanggungjawabkan memoria”. Yogyakarta: Penerbit Lamalera

Liliweri, A. (2002). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: LkiS

Mulyana, D. (2005). Nuansa-nuansa komunikasi, meneropong politik dan budaya komunikasi masyarakat kontemporer. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyana, D. & Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ningtyas, E. (2015). Pierre bourdieu, language and symbolic power. Jurnal Poetika Vol. III No. 2

Nordholt, H. S. (2008). “Identity politics, citizenship and the soft state in indonesia: an essay”. KITLV Leiden/VU University Amsterdam Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities, Vol. 1, pp. 1–21.

Rozaki, A. (2016). Islam, oligarki politik, dan perlawanan sosial. Yogyakarta: SUKA Press dan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Sobur, A. (2009). Semiotika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sutrisno, M. dan Putranto, H (Editor). (2005). Teori-teori kebudayaan. Yokyakarta: Kanisius

Weber, M. (2012). Sosiologi agama: a handbook. Penerjemah. Yudi Santoso. Yogyakarta: IRCiSoD

Yodiansyah, H. (2017). Komunikasi politik media surat kabar dalam studi pesan realitas politik pada media cetak riau pos dan tribun. Jurnal Kajian Komunikasi, 5/1(42), 11–30. Diakses dari http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/8889/5717




DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v5i2.8831

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Mikhael Rajamuda Bataona, Atwar Bajari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:

 

Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:

Faculty of Communication ScienceUniversitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)

Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.idjurnalkajiankomunikasiunpad@gmail.com


 site
stats View My Stats

Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: