RELASI KUASA DAN SIMBOL EKONOMI-POLITIK GEREJA DALAM KONTESTASI POLITIK LOKAL PROVINSI NTT
Abstract
Studi ini menyingkap relasi kuasa antara aktor atau rezim politik dengan otoritas gereja dalam kontestasi politik lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagaimana relasi kuasa tersebut menyembunyikan barter kepentingan ekonomi-politik. Menggunakan empat pisau analisis, yaitu: Dekonstruksi dari Jaques Derida; Modal, Habitus, Kekuasaan simbolik, dan Kekerasan Simbolik dari Pierre Bourdieu; Relasi Kuasa/Pengetahuan dari Michel Foucault; dan Diskursus dari Jurgen Habermas, studi ini menemukan fakta adanya dominasi dan hegemoni terhadap umat dan adanya motif ekonomi-politik di balik relasi kuasa tersebut. Studi tentang barter kepentingan gereja dan rezim politik di NTT belum pernah dilakukan. Praktik politik ini bahkan telah menjadi sebuah budaya politik di NTT yang terus berulang dalam setiap Pemilu. Kesadaran umat di NTT juga telah dimanipulasi. Baik melalui dominasi langsung, yaitu melalui perintah dan aturan gereja. Maupuan hegemoni, yaitu melalui wacana ideologis yang didistribusikan untuk menormalisasi cara pandang umat. Tujuannya adalah untuk mendapat manfaat elektoral dalam setiap pemilu. Umat akhirnya terus mengalami kekerasan simbolik. Tujuan studi ini adalah untuk menginisiasi sebuah gerakan emansipasi lewat wacana-wacana kontra-hegemoni di ruang-ruang publik di NTT dan advokasi terhadap umat. Sasarannya adalah untuk mentransformasi kesadaran umat dan masyarakat NTT pada umumnya, untuk menjadi lebih demokratis dan manusiawi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Fayadl, M. (2005). Derrida. Yogyakarta: LKiS
Baggini, J. (2003). Making sense filsafat di balik head line berita. Jakarta Selatan: Teraju
Bourdieu, P. (1990). The field of cultural production: essays on art and literature. Cambridge: Polity P
Camaroff, J. & Camaroff, J. (1992). Etnography and historical imagination: studies in the ethnographic imagination. Amerika Serikat: Westview Press
Creswell, J. W. (2006). Qualitative inquiry and research design. Third Edition. London: Sage Publication
De Jonge, C. (2011). Apa itu calvinisme?, cet. Ke-7. Jakarta: BPK GM
Fay, B. (2002). Filsafat sosial kotemporer. Yogyakarta: Penerbit Jendela
Fay, B. ( 2002). Filsafat ilmu sosial kotemporer. Jakarta: Tadarus dan Jendela
Fauzi, F. (2014). Pierre bourdieu. menyingkap kuasa simbol. Jakarta: Penerbit Jalasutra
Foucault, M. (2000). Seks dan kekuasaan, terj. S. H. Rahayu. Jakarta: Gramedia
Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi deliberatif. Yogyakarta: Kanisius
Hardiman, F. B. (2010). Massa, teror dan trauma. menggeledah negativitas masyarakat kita. Yogyakarta dan Maumere: Penerbit Lamalera dan Ledalero
Hardiman, F. B. (2007). Filsafat fragmentaris. Yogyakarta: Kansius
Haryatmoko. (2011). Etika publik. untuk integritas pejabat publik dan politisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kleden, I. (2004). Masyarakat dan negara. Magelang: Indonesia Tera
Komariah, K. , & Subekti, P. (2016). Penggunaan media massa sebagai agen sosialisasi dinas kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. PRofesi Humas, 1(1), 12–21
Kriyantono, R. (2012). Public relations & crisis management. Jakarta: Kencana Prenada Media
Kristiyanto, E. O. F. M. (2008). “Sakramen politik–mempertanggungjawabkan memoria”. Yogyakarta: Penerbit Lamalera
Liliweri, A. (2002). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: LkiS
Mulyana, D. (2005). Nuansa-nuansa komunikasi, meneropong politik dan budaya komunikasi masyarakat kontemporer. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyana, D. & Solatun. (2007). Metode Penelitian Komunikasi: Contoh-contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ningtyas, E. (2015). Pierre bourdieu, language and symbolic power. Jurnal Poetika Vol. III No. 2
Nordholt, H. S. (2008). “Identity politics, citizenship and the soft state in indonesia: an essay”. KITLV Leiden/VU University Amsterdam Journal of Indonesian Social Sciences and Humanities, Vol. 1, pp. 1–21.
Rozaki, A. (2016). Islam, oligarki politik, dan perlawanan sosial. Yogyakarta: SUKA Press dan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Sobur, A. (2009). Semiotika komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sutrisno, M. dan Putranto, H (Editor). (2005). Teori-teori kebudayaan. Yokyakarta: Kanisius
Weber, M. (2012). Sosiologi agama: a handbook. Penerjemah. Yudi Santoso. Yogyakarta: IRCiSoD
Yodiansyah, H. (2017). Komunikasi politik media surat kabar dalam studi pesan realitas politik pada media cetak riau pos dan tribun. Jurnal Kajian Komunikasi, 5/1(42), 11–30. Diakses dari http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/8889/5717
DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v5i2.8831
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Mikhael Rajamuda Bataona, Atwar Bajari
![Creative Commons License](http://licensebuttons.net/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:
Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:
Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)
Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.id | jurnalkajiankomunikasiunpad@gmail.com
Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: