Prevalensi Underweight, Stunting, Dan Wasting Prevalensi Underweight, Stunting, Dan Wasting Pada Anak Usia 12-18 Bulan Di Kecamatan Jatinangor

Rahimah Nur Hanifah, Julistio Djais, Siti Nur Fatimah

Abstrak


Status gizi rendah di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang belum teratasi. Sumedang termasuk kabupaten di Jawa Barat yang masuk dalam daftar 100 kabupaten prioritas penanganan stunting karena memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi. Ketika anak berusia 12-18 bulan kebutuhan nutrisinya akan meningkat dan anak sudah mengenali selera lidahnya, sehingga cenderung menjadi pemilih makanan. Hal ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami malnutrisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi underweight, stunting dan wasting pada anak usia 12-18 bulan di Kecamatan Jatinangor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang. Penilaian status gizi dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2019 di Posyandu Desa Hegarmanah dan Cipacing menggunakan pengukuran antropometri berat dan panjang badan anak, kemudian hasilnya akan dipetakan kedalam kurva pertumbuhan WHO. Dari 99 anak yang diteliti, terdapat 4 anak underweight (4%), 11 anak stunting (11%), dan 5 anak wasting (5%). Ketika data dibagi berdasarkan kelompok usia, terdapat peningkatan prevalensi stunting pada kelompok anak usia 15-≤18 bulan. Pada usia ini kebutuhan nutrisi utama anak didapatkan dari MP-ASI. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi malnutrisi pada anak usia 12-18 bulan di Jatinangor masih tergolong sedang, namun terdapat peningkatan prevalensi malnutrisi pada kelompok anak usia 15-≤18 bulan. Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan praktik pemberian MP-ASI pada anak.

Kata Kunci:Prevalensi, Status Gizi, Stunting,  Underweight, Wasting


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/jsk.v5i3.28768

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



 

This Journal indexed by