Intimidasi Terhadap Jurnalis Daerah Ditinjau dari Faktor Pendorong dan Implikasi Psikologis
Abstract
Para jurnalis rentan menghadapi kekerasan dan intimidasi. Kekerasan terhadap insan pers, justru di era reformasi ini cenderung semakin meningkat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis kekerasan yang menimpa pada para jurnalis lokal, faktor-faktor yang mendorong terjadinya intimidasi pada wartawan lokal, dan implikasinya pada wartawan tersebut di Kota “A” . Kajian konseptual yang mendasari penelitian ini adalah konsep kekerasan verbal dan non verbal. Pemikiran dari Pierre Bourdieu mengenai kekerasan simbolik yang merupakan hasil dari relasi kuasa juga digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para jurnalis dari daerah tersebut sering menerima intimidasi berupa bentakan, cacian, teriakan, tamparan bahkan pengusiran. Para jurnalis tersebut bahkan sering mendapatkan teror melalui SMS dan ancaman pembunuhan. Faktor yang mendorong adanya kekerasan pada jurnalis adalah karena para jurnalis itu sendiri seringkali ceroboh dan bertindak gegabah dalam peliputan. Implikasi dari bentuk intimidasi ini adalah trauma secara psikologis, rasa dendam dan perasaan cemas yang berlebih. Saran dari hasil penelitian ini perlunya peningkatan kompetensi dalam peliputan bagi para jurnalis daerah, pemahaman dalam upaya perlindungan hukum bagi para jurnalis saat meliput, dan pelatihan dalam pengendalian emosi serta trauma sebagai akibat dari perlakuan intimidasi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amalia, Z. (2017). Wartawan Rentan Kena Gangguan Mental, AJI: Perlu Refereshing. Diakses pada 29 Oktober 2019, dari Tempo.Co website: https://nasional.tempo.co/read/902640/wartawan-rentan-kena-gangguan-mental-aji-perlu-refreshing/full&view=ok
Ardianto, Y. (2019). Memahami Penelitian Kualitatif. Diakses pada 30 Oktober 2019, dari djkn.kemenkeu.go.id website: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-Kualitatif.html
Fajri, R. (2019). Psikolog Sebut Kekerasan Verbal Lebih Bahaya Ketimbang Fisik. Diakses pada 28 Oktober 2019, dari Mediaindonesia.Com website: https://mediaindonesia.com/read/detail/228624-psikolog-sebut-kekerasan-verbal-lebih-bahaya-ketimbang-fisik
Gumilang, P. (2018). AJI Kecam Kriminalisasi Jurnalis Terkait Berita BP Batam. Diakses pada 28 Oktober, 2019, dari CNN Indonesia website: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180218000647-20-276892/aji-kecam-kriminalisasi-jurnalis-terkait-berita-bp-batam
Hakim, I. (2013). Upaya Perlindungan Hukum bagi Wartawan dari Tindak Kekerasan pada Saat Menjalankan Tugas Jurnalistik, Studi Kasus di Radio El-Shinta Surabaya, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Malang: FH Universitas Brawijaya. Hukum.Studentjournal. Diakses dari http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/10
Herwinarko, S. . (2010). Pierre Bourdieu : Kekerasan Simbolik. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.
Hidayat, A. (2018). Penjelasan Lengkap tentang Penelitian Kualitatif. Diakses pada 30 Oktober 2019, dari statistikian.com website: https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-kualitatif.html/amp
Independen, A. J. (2013). Catatan Akhir Tahun 2012. Diakses pada 28 Oktober 2019, dari ajiindonesia.or.id website: http://ajiindonesia.or.id/read/article/press-release/168/catatan-akhir-tahun-2012-aji-indonesia.htm
Lukito, R., & Adnan, A. . (2008). Tradisi Hukum Indonesia (Edisi Pert). Jakarta: Teras.
Maharani, S. (2019). Demo Mahasiswa Gejayan Memanggil Kembali Digelar di Yogyakarta. Diakses pada 28 Oktober 2019, dari Tempo.Co website: https://nasional.tempo.co/read/1253881/demo-mahasiswa-gejayan-memanggil-kembali-digelar-di-yogyakarta
Rahayu, L. . (2019). AJI: Sekitar 20 Wartawan Jadi Korban Kekerasan Rusuh 21-22 Mei. Diakses pada 28 Oktober 2019, dari Detik.Com website: https://news.detik.com/berita/d-4565908/aji-sekitar-20-wartawan-jadi-korban-kekerasan-rusuh-21-22-mei
Randall, C. (2008). Violence: A Micro-Sociological Theory. New Jersey: Princeton University Press.
Warta Ekonomi Online. (2019). Kriminalisasi 2 Wartawan Palangkaraya, Aparat Melanggar Hukum Gunakan UU ITE. Diakses pada 28 Oktober 2019, dari wartaekonomi.co.id website: https://www.wartaekonomi.co.id/read238181/kriminalisasi-2-wartawan-palangka-raya-aparat-melanggar-hukum-gunakan-uu-ite.html
Wijaya, S. H. B., & Yudiningrum, F. R. (2016). Meningkatkan Kecerdasan Bangsa Melalui Optimalisasi Penerapan Standar Kompetensi Wartawan. Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. https://doi.org/10.25008/jkiski.v1i2.55
DOI: https://doi.org/10.24198/jkj.v4i1.24134
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kajian Jurnalisme
![Creative Commons License](http://licensebuttons.net/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kajian Jurnalisme Indexed by:
Editorial Office of Kajian Jurnalisme:
Journalism Study Program, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran
Building 3 2nd Floor, Jl. Raya Bandung Sumedang KM.21, Jatinangor, Sumedang Regency, West Java 45363
Email: kajian.jurnalisme.fikom@unpad.ac.id
Telepon: (022) 7796954
Faks: (022) 7794122
Kajian Jurnalisme Supervised by: