PENGENALAN PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN DASAR BIODEGRADABLE PLASTIC DI DESA BOJONG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

Camellia Panatarani, Amaris Evania Putri, Sarah Firka Khalistia, Ferry Faizal, Dwindra Wilham Maulana, I Made Joni

Abstrak


Sampah plastik konvensional menjadi suatu permasalahan karena sulit terurai. Penimbunan sampah plastik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan serta berdampak pada kesehatan masyarakat maupun ternak sekitar. Salah satu solusi dalam menghadapi persoalan tersebut adalah melalui biodegradable plastic yang relatif lebih mudah terurai dibanding plastik konvensional. Biodegradable plastic dapat terbuat dari limbah pertanian yang memiliki kadar selulosa tinggi. Bonggol atau tongkol jagung merupakan limbah lignoselulosik, yaitu limbah yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Desa Bojong memiliki komoditas utama yang ditanam dan diusahakan oleh warga setempat berupa jagung yang pemanfaatan (khususnya) pada limbah tongkol jagung masih terdapat keterbatasan. Jagung yang ditanam di Desa Bojong diperjualkan dalam bentuk mentah dan belum diolah. Terdapatnya persoalan terkait sampah plastik dan minimnya pemanfaatan tongkol jagung, menjadikan perlunya dilakukan kegiatan “Sosialisasi Biodegradable Plastic Berbahan Dasar Tongkol Jagung” kepada para petani jagung di Desa Bojong. Kegiatan dilakukan dengan metode dalam bentuk penyuluhan yang keseluruhan kegiatan meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu limbah plastik konvensional yang berdampak bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup serta pemanfaatan keunggulan pertanian Desa Bojong itu sendiri. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat, khususnya para petani jagung setempat mengenai pengolahan biodegradable plastic berbahan dasar tongkol jagung.

Conventional plastic waste becomes a problem as it is difficult to decompose. The hoarding of plastic waste can cause environmental pollution and have an impact on the health of the people and surrounding livestock. One of the solutions in overcoming that issue is through biodegradable plastic which is relatively easier to decompose than conventional plastic. Biodegradable plastic can be made from agricultural waste that has a high cellulose content. Corn cobs are lignocellulosic waste, namely waste containing cellulose, hemicellulose, and lignin. Bojong Village has the main commodity in the form of corn, which utilization (especially) for corn corbs waste is still limited. Corn produced in Bojong Village is sold in raw and unprocessed form. From those issues related to plastic waste and the lack of use of corn cobs, conclude it necessary to carry out the "Socialization of Biodegradable Plastic Made of Corn Cobs" to the corn farmers in Bojong Village. This project is carried out using a method in the form of counseling, the whole activity includes the stages of preparation, implementation, and follow-up. This activity was carried out to increase public awareness about the issue of conventional plastic waste that has an impact on the environment and the health of living things as well as to take optimalize of the advantages of Bojong Village itself. The result of this activity is the increase of public knowledge, especially local corn farmers regarding the process of biodegradable plastic made from corn cobs.


Kata Kunci


biodegradable plastic; penyuluhan; tongkol jagung

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aripin, S., Saing, B., dan Kustiyah, E. 2017. Studi Pembuatan Bahan Alternatif Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar dengan Plasticizer Gliserol dengan Metode Melt Intercalation. Jurnal Teknik Mesin. 06. Edisi Spesial. 79-84.

Callister, W. D. dan Rethwisch, D. G. 2015. Fundamentals of Materials Science and Engineering an Integrated Approach. 5th ed. Hoboken: Wiley.

Flieger, M., Kantorová, M., Prell, A., dan Rezanka, T. V. J. 2003. Biodegradable Plastics from Renewable Sources. Folia Microbiol (Praha). 48(1). 27-44.

Karuniastuti, N. 2013. Bahaya Plastik terhadap Kesehatan dan Lingkungan. Forum Teknologi. 3 (1). 6-14.

Mostafa, N. A., Farag, A. A., Abo-dief, H. M. dan Tayeb, A. M. 2018. Production of Biodegradable Plastic from Agricultural Wastes. Arabian Journal of Chemistry. 11 (4). 546-553.

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah.

Radtra, A. H. A. dan Udjiana, D. S. 2021. Pembuatan Plastik Biodegradable dari Pati Limbah Tongkol Jagung (Zea Mays) dengan Penambahan Filler Kalsium Silikat dan Kalsium Karbonat. Distilat: Jurnal Teknologi Separasi. 7(2). 427-435.

Sirappa, M. P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia Sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian. 22(4). 133-140.

Saputro, A. N. C., dan Ovita, A. L. 2017. Synthesis and Characterization of Bioplastic from Chitosan-Ganyong Starch (Canna edulis). JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia). 2 (1). 13.

Susanti, A., Purwandari, S. D., Aji, R. S. dan Suparno, F. A. D. 2019. Pembuatan Plastik Biodegradable dari Tongkol Jagung: Studi Kasus Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Jember, Indonesia. Warta Pengabdian. 13(4). 193-198.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.




DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v13i3.43261

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di: 


width=  width=    width= 

 <img src