SOSIALISASI PENGOLAHAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA MENJADI BRIKET DI DESA JEBAK, KECAMATAN TEMBESI, KABUPATEN BATANGHARI
Abstrak
The village of Jebak, located in the Tembesi District of Batanghari Regency, has an abundance of coconut trees. Generally, the villagers focus solely on processing the flesh of the fruit, while by-products such as coconut husks and shells are left unused and end up as waste. This activity aims to educate the community on how to process coconut shells into briquettes, offering an alternative to fossil fuels and a business opportunity to enhance the local economy. This program is implemented using the Asset-Based Community Development (ABCD) method through Kukerta (KKN) as a form of community service that emphasizes independence, creativity, and awareness of the community’s existing assets. The process of this community service activity is carried out through several stages: observation, planning, socialization, demonstration, and evaluation. The results show that 80% of the villagers in Jebak lack knowledge about briquettes. Therefore, socialization regarding briquette production is a crucial step in introducing the potential of local resources. Through hands-on demonstrations, the community can develop practical skills for independently producing briquettes. This community empowerment program should continue and expand by involving more community members and educational institutions so that skill development can contribute more significantly to the local economy and environmental preservation in Jebak. In this way, the people of Jebak are expected not only to achieve economic independence but also to contribute positively to environmental sustainability.
Desa Jebak yang terletak di Kecamatan Tembesi Kabupaten Batanghari banyak ditemui pohon kelapa. Umumnya masyarakat desa hanya fokus mengolah hasil daging buah. Sedangkan hasil samping dari buah seperti sabut dan tempurung kelapa tidak dimanfaatkan dan berakhir menjadi limbah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi briket sebagai alternatif bahan bakar fosil dan sebagai peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian daerah. Program ini dilaksanakan menggunakan metode Asset Based Community Development (ABCD) melalui Kukerta (KKN) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada kemandirian, kreatif dan terbentuknya kesadaran atas aset yang dimiliki oleh masyarakat. Proses kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pengamatan, perencanaan, sosialisasi, demonstrasi dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 80% masyarakat Desa Jebak belum memiliki pengetahuan tentang briket. Sehingga sosialisasi mengenai pembuatan briket menjadi langkah penting untuk memperkenalkan potensi sumber daya lokal di daerah tersebut. Melalui demonstrasi yang dilakukan masyarakat dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam memproduksi briket secara mandiri. Program pemberdayaan masyarakat ini hendaknya terus dilanjutkan dan diperluas dengan melibatkan lebih banyak masyarakat serta institusi pendidikan, sehingga peningkatan keterampilan dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal dan pelestarian lingkungan di Desa Jebak. Dengan demikian, masyarakat di Desa Jebak diharapkan tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anasthasi, P., Zulfikar Syaiful, A., & Tang, M. (2020). Pembuatan briket arang dari tempurung kelapa dengan metode pirolisis. Sauntis, 1(43–48).
Anggoro, D. D., W, M. D. H., Fathoni, M. Z., Kimia, D. T., Teknik, F., & Diponegoro, U. (2017). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon. Teknik, 38(2), 76–80.
Antarnusa, G., & Ristantiya, S. (2020). Kuliah Kerja Mahasiswa Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Desa Sukabares Kecamatan Ciomas. ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 37–50.
Arkan, F. (2017). Pemanfaatan Tempurung Kelapa Untuk Pembuatan Briket Arang Sebagai Potensi Energi Baru Pengganti Bahan Bakar Gas di Desa Zed Kabupaten Bangka. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung, 4(2), 41–45.
Budi, E. (2011). Tinjauan Proses Pembentukan dan Penggunaan Arang Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Bahan. Jurnal Penelitian Sains, 14(4), 25–29.
Ermawati, E., Afdillah, J., & Aristi, D. (2022). Pemanfaatan Aset Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Alternatif Pengganti Kayu Bakar di Desa Otipulu Kecamatan Wawolesea. Jurnal Pengabdian Masyarakat Pabitara, 1(2), 104–114.
Fatmawati, Sarmila, E., & Kadir, F. (2021). Meningkatkan Motivasi Belajar Al-Qur’an dengan Sistim Mapato’ di Kelurahan Buakana. Jurnal Pengabdian Masyarakat, I(November), 97–110.
Hermita, R. (2019). Memanfaatkan Limbah Batok Kelapa Menjadi Berbagai Macam bantuk Kerajinan. Jurnal Proporsi, 4(2), 93–104.
Iskandar, N., Nugroho, S., & Feliyana, M. F. (2019). Uji Kualitas Produk Briket Arang Tempurung Kelapa Berdasarkan Standar. Momentum, 15(2), 103–108.
Lestari, L., Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati, & Marliani. (2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung Yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu Dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika, 6(2), 93–96.
Maryono, Sudding, & Rahmawati. (2013). Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanji. Jurnal Chemica, 14(1), 74–83.
Panwar, N. L., Kaushik, S. C., & Kothari, S. (2011). Role of renewable energy sources in environmental protection : A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 15(3), 1513–1524.
Ratnaningsih, Indrawati, D., Rinanti, A., & Wijayanti, A. (2020). Training For Fasilitator ( TFF ) Desa Bersih dan Pengelolaan Sampah 3R ( Bank Sampah ) di Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Jurnal AKAL: Abdimas Dan Kearifan Lokal, 1(1), 58–68.
Riuji, C., Mtoro, H., Sweeney, D. J., & Zurbrügg, C. (2016). Char fuel production in developing countries – A review of urban biowaste carbonization. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 59, 1514–1530.
Saksono, A. Y., Yuniarti, T., & Saepudin. (2023). Pengelolaan Pemanfaatan Arang Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sederhana. Jurnal IKRATH-ABDIMAS, 6(2), 154–160.
Watson, D., Hollister, R. M., Stroud, S. E., & Babcock, E. (2011). The Engaged University: International Perspectives on Civic Engagement. Routledge.
Wijaya, N. H., & Anugrah, R. A. (2019). Pemanfaatan Sabut Kelapa Untuk Bahan Dasar Briket Arang Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat. 6(1), 1823–1830. Yogyakarta. UMY
DOI: https://doi.org/10.24198/kumawula.v8i1.57071
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Terindeks Di: