PENDAMPINGAN MENGATASI PIKIRAN NEGATIF PADA REMAJA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN TEKNIK CLIENT-CENTERED THERAPY
Abstrak
yang baik pula. Artikel ini mengungkap proses pendampingan terhadap remaja yang tumbuh dalam
lingkungan keluarga dengan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh
seorang kepala keluarga. Metode pendampingan yang digunakan penulis dalam artikel ini adalah
metode deskriptif dengan riset aksi dan studi kepustakaan. Kegiatan dan aksi dilakukan setelah melalui
proses asesmen terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan perancangan kegiatan, dan evaluasi.
Studi kepustakaan merujuk pada referensi yang diambil dari beberapa artikel dan buku yang
membahas tentang teknik intervensi Client-centered therapy yang digunakan dalam proses intervensi
permasalahan klien diatas. Berdasarkan kajian konseptual, intervensi dengan metode Client-centered
therapy dipadang efektif dalam proses pendampingan terhadap klien dengan pikiran negatif sebagai
korban KDRT. Setelah dilakukan proses pendampingan selama lebih kurang delapan minggu,
diperoleh hasil bahwa klien memiliki permasalahan negative mindset (pikiran negatif). Proses
pendampingan berjalan baik sesuai dengan kesepakatan yang dibangun antara pendamping dengan
klien. Klien bersikap proaktif dalam menjalani proses pendampingan, sehingga terjadi kolaborasi yang
baik antara pendamping dengan klien dalam proses intervensi. Begitupun dengan proses treatment
dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun dan dapat membantu klien menangani
permasalahan yang sedang dihadapinya.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anderson, K. L. (2018). Gender, Status, and
Domestic Violence: An Integration of
Feminist and Family
ViolenceApproaches. Domestic
Violence, 59(3), 263–277.
https://doi.org/10.4324/978131526490
-20
Bott, D. (2001). Client-centred therapy and
family therapy: A review and
commentary. Journal of Family
Therapy, 23(4), 361–377.
https://doi.org/10.1111/1467-
00190
Correy, Gerald. 1995. Teori dan praktek dari
konseling dan psikoterapi. Edisi ke 4.
Diterjemahkan oleh : Drs. Mulyarto.
Semarang : IKIP Semarang Press.
Hill, C.E. & Corbettbehs, M. (1993) A
perspective on the history of process
and outcome research in counselling
psychology. Journal of Counselling
Psychology, 40, 3–24.
Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT):
Persoalan Privat yang Jadi Persoalan
Publik. (2014). Retrieved May 22,
, from Kemenkumham.go.id
Law, M., Baptiste, S., & Mills, J. (1995).
Client-centred practice: What does it
mean and does it make a difference?
Canadian Journal of Occupational
Therapy, 62(5), 250–257.
https://doi.org/10.1177/000841749506
Layard R (2006) The Depression Report: A
New Deal for Depression and Anxiety
Disorders. Centre for economic
Performance Mental health group,
London.
Matheis-Kraft, C., George, S., Olinger, M.J., &
York, L. (1990). Patient-driven
healthcare works. Nursing
Management, 21, 124-128.
Quinn, R.H. (1993) Confronting Carl Rogers:
a developmental-interactional
approach to personcentered therapy.
Journal of Humanistic Psychology, 33,
–23.
Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019).
Analisis Dampak Perceraian Orang
Tua Terhadap Anak Remaja. Focus :
Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 109.
https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23
ROGERS, C. (1942) Counselling and
psychotherapy. Boston: Houghton
Mifflin.
Rogers C (1961) On Becoming a Person: A
Therapist’s View of Psychotherapy.
Constable, London.
Rogers, C.R. (1957) The necessary and
sufficient conditions of personality
change. Journal of Consulting
Psychology, 21: 95–103.
Ulfa Danni Rosada. (2018). MODEL
PENDEKATAN KONSELING CLIENT
CENTERED DAN PENERAPANNYA
DALAM PRAKTIK. 68–70.
Witty, M. C. (2012). Client Centred Therapy
(New Ed). 849.
DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.35129
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Terindeks di: